Jumat, 14 Mei 2010

Berita Haji

Sumber: Depag, 24 Des 2008

Jakarta, 24/12 (MCH)–Sebanyak 20.000 dari 210.000 jamaah haji Indonesia pada tahun 2010 sudah bisa menempati pondokan yang dekat dengan Masjidil Haram. Pondokan ini berupa apartemen yang dibangun investor Saudi Arabia seperti tertuang dalam penandatangananan MoU antara Departemen Agama dan Pemerintah Arab Saudi yang berlangsung di operation room Departemen Agama, Rabu (24/12).

Penandatanganan yang disaksikan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni dan Sekjen Depag Bahrul Hayat dan Dubes Arab Saudi di Indonesia Abdurrahman Al- Khayat itu dilakukan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji H Slamet Riyanto dan pimpinan Syarikat Al-Hujurat Saudi Arabia, Anas Ismail Al-Hadits.

Menurut Menag, perumahan yang jaraknya sekitar 1,8 kilometer itu direncanakan akan menampung jamaah haji Indonesia sebanyak 100.000 orang. Bangunan ini dimulai tahun 2009 dan berakhir tahun 2012. “Pada tahun pertama perumahan itu sudah bisa merampungkan perkantoran. Pada tahun kedua, sudah bisa menampung jamaah Indonesia sebanyak 20.000 orang. Pada tahun ketiga, menampung 70.000 orang, dan tahun keempat, 100.000 orang.”

“Meskipun perumahan tersebut diperuntukkan khusus jamaah haji Indonesia, tapi kita tidak mengeluarkan dana sepeserpun,” ucapnya tegas. Namun, baru sekitar 100.000 orang yang akan tertampung di apartemen tersebut. Kami yakin pada 10 sampai 15 tahun mendatang, seluruh jamaah haji Indonesia akan dapat merasakan pondokan di Makkah yang dekat dengan Masjidil Haram.

Maftuh Basyuni memaparkan, kerjasama antara Indonesia dan Arab Saudi sebenarnya sudah berlangsung sejak sebelum Indonesia merdeka. “Kerjasama tersebut semakin dipererat hingga sampai sekarang, terutama dalam masalah haji. Semoga kerjasama ini bisa berlangsung hingga akhir zaman.”

Sebenarnya, kata Maftuh, penyelenggaraan haji tiga tahun terahir ini cukup baik dan lebih mudah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang selalu disibukkan oleh pengurusan visa. “Namun, ada kendala yang timbul di luar dugaan kita semua yang berdampak pada seluruh jamaah haji, seperti pada masalah pondokan yang jaraknya cukup jauh dari Masjidil Haram.”

“Ini terjadi karena adanya pembongkaran hotel-hotel dan perumahan yang dekat dengan Masjidil Haram. Perumahan jauh bukan hanya dirasakan jamaah haji Indonesia saja, tetapi juga oleh jamaah-jamaah dari negara lain,” kata Maftuh Basyuni. (dik)

PENGAYAAN MATERI "KONVERSI BILANGAN BINER DAN OKTAL"  MAPEL INFORMATIKA KELAS 8 SEMESTER 1 1. Konversikan bilangan desimal 75 menj...